Bismillahirrohmanirrohim

wahai sahabat...
dengan ilmu kita akan mendapatkan segalanya..
dengan ilmu kita akan selamat dunia akhirat..

Selamat Datang Pengunjung Ke

Follow

Selasa, 12 Januari 2010

P2KIB ''PROBLEMATIKA UMAT"

Tugas sebagai ganti absen!

Carilah artikel yang berkaitan dengan PROBLEMATIKA UMAT. Artikel di kirimkan ke alamt email yuanchan_4@yahoo.com. trimakasih

P2KIB "ETOS BELAJAR"

Berilah komentar ini sebagai ganti absen!


ETOS BELAJAR ( Belajar Efektif )
Belajar yang efektif itu adalah bias merencanakan/memanajemen kegiataan belajarnya dengan baik yang disesuaikan dengan keadaan, suasana yang ada di sekitarnya, sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.

Langkah-langkah dalam merencanakan waktu belajar agar efektif dan efisien :
1. 1.Menetukan tujuan
2. Mendistribusikan aktivitas dengan tepat
3. Mengklasifikasikan aktivitas
4. Menyiapkan waktu cadangan

Cara belajar efektif :
1. Awali setiap belajar dengan membaca lafadz Basmalah
2. Kesediaan dan kemauan untuk belajar
3. Menentukan tujuan belajar
4. Membuat jadwal belajar
5. Memilih cara-cara belajar yang benar
6. Konsentrasi, merangkum.
7. Percaya pada kemampuan diri
8. Ikhlas dan bertawakal kepada Allah

Minggu, 10 Januari 2010

P2KIB

P2KIB

Kasih Sayang Rasulullah
Tuliskan komentar anda melalui blog ini atau email saya!

Orang-orang yang keras hati tidak akan mengenal kasih sayang. Tidak ada sedikitpun kelembutan pada diri mereka. Hati mereka keras bagaikan karang. Kaku tabiat, baik ketika memberi maupun menerima. Kurang peka perasaan, lagi tipis peri kemanusiannya. Berbeda halnya dengan orang yang dikaruniai Alloh Ta’ala hati yang lembut, penuh kasih sayang lagi penuh kemurahan. Dialah yang layak disebut pemilik hati yang agung penuh cinta. Hati yang diliputi dengan kasih sayang dan digerakkan oleh perasaan yang halus.

Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata, yang artinya: “Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam pernah membawa putra beliau bernama Ibrahim, kemudian mengecup dan menciumnya.” (HR: Al-Bukhari)

Kasih sayang tersebut tidak hanya terkhusus bagi kerabat beliau saja, bahkan beliau curahkan juga bagi segenap anak-anak kaum muslimin. Asma’ binti ‘Umeis Radhiallaahu anha –istri Ja’far bin Abi Thalib- menuturkan, yang artinya: “Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam datang menjengukku, beliau memanggil putra-putri Ja’far. Aku melihat beliau mencium mereka hingga menetes air mata beliau. Aku bertanya: “Wahai Rasululloh, apakah telah sampai kepadamu berita tentang Ja’far?” beliau menjawab: “Sudah, dia telah gugur pada hari ini!” Mendengar berita itu kamipun menangis. Kemudian beliau pergi sambil berkata: “Buatkanlah makanan bagi keluarga Ja’far, karena telah datang berita musibah yang memberatkan mereka.” (HR: Ibnu Sa’ad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Ketika air mata Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menetes menangisi gugurnya para syuhada’ tersebut, Sa’ad bin ‘Ubadah Radhiallaahu anhu bertanya: “Wahai Rasululloh, Anda menangis?” Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menjawab: “Ini adalah rasa kasih sayang yang Alloh Ta’ala letakkan di hati hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya hamba-hamba yang dikasihi Allah Ta’ala hanyalah hamba yang memiliki rasa kasih sayang.” (HR: Al-Bukhari)

Ketika air mata Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menetes disebabkan kematian putra beliau bernama Ibrahim, Abdurrahman bin ‘Auf Radhiallaahu anhu bertanya kepada beliau: “Apakah Anda juga menangis wahai Rasulullah?” Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menjawab: “Wahai Ibnu ‘Auf, ini adalah ungkapan kasih sayang yang diiringi dengan tetesan air mata. Sesungguhnya air mata ini menetes, hati ini bersedih, namun kami tidak mengucapkan kecuali yang diridhai Allah Ta’ala. Sungguh, kami sangat berduka cita berpisah denganmu wahai Ibrahim.” (HR: Al-Bukhari)

Akhlak Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam yang begitu agung memotivasi kita untuk meneladaninya dan menapaki jejak langkah beliau. Pada zaman sekarang ini, curahan kasih sayang terhadap anak-anak serta menempatkan mereka pada kedudukan yang semestinya sangat langka kita temukan. Padahal mereka adalah calon pemimpin keluarga esok hari, mereka adalah cikal bakal tokoh masa depan dan cahaya fajar yang dinanti-nanti. Kejahilan dan keangkuhan, dangkalnya pemikiran serta sempitnya pandangan menyebabkan hilangnya kunci pembuka hati terhadap para bocah dan anak-anak. Sementara Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam, kunci pembuka hati itu ada di tangan dan lisan beliau. Cobalah lihat, Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam senantiasa membuat anak-anak senang kepada beliau, mereka menghormati dan memuliakan beliau. Hal itu tidaklah mengherankan, karena beliau menempatkan mereka pada kedudukan yang tinggi.

Setiap kali Anas bin Malik melewati sekumpulan anak-anak, ia pasti mengucapkan salam kepada mereka. Beliau berkata, yang artinya: “Demikianlah yang dilakukan Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam .” (Muttafaq ‘alaih)

Meskipun anak-anak biasa merengek dan mengeluh serta banyak tingkah, namun Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam tidaklah marah, memukul, membentak dan menghardik mereka. Beliau tetap berlaku lemah lembut dan tetap bersikap tenang dalam menghadapi mereka.

Dari ‘Aisyah Radhiallaahu anha ia berkata, yang artinya: “Suatu kali pernah dibawa sekumpulan anak kecil ke hadapan Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam , lalu beliau mendoakan mereka, pernah juga di bawa kepada beliau seorang anak, lantas anak itu kencing pada pakaian beliau. Beliau segera meminta air lalu memer-cikkannya pada pakaian itu tanpa mencucinya.” (HR: Al-Bukhari)

Wahai pembaca yang mulia, engkau pasti mengetahui bahwa duduk di rumah Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam merupakan sebuah kehormatan. Lalu, tidakkah terlintas di dalam lubuk hatimu? Bermain dan bercanda ria dengan si kecil, putra-putrimu? Mendengarkan tawa ria dan celoteh mereka yang lucu dan indah? Ayah dan ibuku sebagai tebusannya, Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam selaku nabi umat ini, melakukan semua hal itu.

Abu Hurairah Radhiallaahu anhu menceritakan: “Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam pernah menjulurkan lidahnya bercanda dengan Al-Hasan bin Ali Radhiallaahu anhu. Iapun melihat merah lidah beliau, lalu ia segera menghambur menuju beliau dengan riang gembira.” (Lihat Silsilah Shahihah no.70)

Anas bin Malik Radhiallaahu anhu menuturkan, yang artinya: “Rasululloh sering bercanda dengan Zainab, putri Ummu Salamah Radhiallaahu anha, beliau memanggilnya dengan: “Ya Zuwainab, Ya Zuwainab, berulang kali.” (Zuwainab artinya: Zainab kecil) (Lihat Silsilah Hadits Shahih no.2141 dan Shahih Al-Jami’ 5-25)

Kasih sayang beliau kepada anak tiada batas, meskipun beliau tengah mengerjakan ibadah yang sangat agung, yaitu shalat. Beliau pernah mengerjakan shalat sambil menggendong Umamah putri Zaenab binti Rasululloh dari suaminya yang bernama Abul ‘Ash bin Ar-Rabi’. Pada saat berdiri, beliau menggendongnya dan ketika sujud, beliau meletakkannya. (Muttafaq ‘alaih)

Mahmud bin Ar-Rabi’ Radhiallaahu anhu mengungkapkan, yang artinya: “Aku masih ingat saat Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam menyemburkan air dari sebuah ember pada wajahku, air itu diambil dari sumur yang ada di rumah kami. Ketika itu aku baru berusia lima tahun.” (HR: Muslim)

Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam senantiasa memberikan pengajaran, baik kepada orang dewasa maupun anak-anak. Abdullah bin Abbas menuturkan: “Suatu hari aku berada di belakang Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, beliau bersabda, yang artinya: “Wahai anak, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: “Jagalah (perintah) Allah, pasti Allah akan menjagamu. Jagalah (perintah) Alloh, pasti kamu selalu mendapatkan-Nya di hadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Alloh, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah.” (HR: At-Tirmidzi)

Telah kita saksikan bersama keutamaan akhlak dan keluhuran budi pekerti serta sejarah kehidupan yang agung. Semoga semua itu dapat menghidupkan hati kita dan dapat kita teladani dalam mengarungi bahtera kehidupan. Putra-putri yang menghiasi rumah kita, selalu membutuhkan kasih sayang seorang ayah serta kelembutan seorang ibu. Membutuhkan belaian yang membuat hati mereka bahagia. Sehingga mereka dapat tumbuh dengan pribadi yang luhur dan akhlak yang lurus. Siap untuk memimpin umat, sebagai buah karya dari para ibu dan bapak, tentu saja dengan taufik dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

(Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam, Asy-Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)

Kamis, 07 Januari 2010

Naskah Audio

Nama Yuhan BAntar Cipta Ningsih
Kelas PAI 1
Pengembangan MEdia PAI
07410278

Naskah Audio Drama
Tayamum
Guru diperankan oleh Bapak Nendi
Ketua kelas diperankan oleh Agus
Siswa Yang cantik diperankan oleh Reni
Pembaca Naskah Cipta
Disiang hari menjelang waktu dzuhur terik matahari begitu menyengat keringat bercucuran para siswa MTs N 1 Gunungkidul sedangg melakukan pembelajaran dengan mata pelajaran fiqih. Dalam pertemuan kali ini guru mejelaskan materi tentang tayamum.
Dialog Percakapan :
Guru Pak Nendi :Anak-anak pada pelajaran kali ini kita akan belajar tentang tayamum. anak-anak apakah sudah pernah dengar tentang tayamum?
Siswa Reni : Sudah Pak….
Guru pak Nendi : Ok. Siapa yang bisa menyebutkan arti tayamum?
Siswa Agus :Saya Pak (sambil tunjuk jari)
Guru Pak Nendi :Ya silahkan mas Agus
Siswa Agus :Tayamum itu ga ada air pak, kayak disini Gunungkidul tercinta.
Guru Pak Nendi :Ya Bagus, jadi tayamum itu adalah mengusapkan tanah ke muka dan kedua tangan sampai siku dengan beberapa syarat. Tayamum dimaksudkan untuk menggantikan wudu atau mandi besar, sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat memakai air, karena beberapa halangan.
Siswa Reni :Terus halangannya apa pak?
Guru Pak Nendi :Alasannya ada 3 anak-anak yaitu: 1.Udzur karena sakit, kalau ia memakai air, bertambah sakitnya atau lambat sembuhnya. Menurut keterangan dokter yang telah berpengalaman tentang penyakit serupa. 2. Karena dalam perjalanan. 3.Karena tidak ada air.
Siswa Reni & Agus :Ooooo gitu to pak….
Guru pak Nendi :Iya anak-anak..sudah jelas kan!, Sekarang gantian pak guru yang bertanya, pada mas Agus, Coba sebutkan syarat-syarat tayamum.
Siswa Agus : Sudah masuk waktu shalat. Sudah diusahakan mencari air, tetapi tidak dapat. Dengan tanah yang suci dan berdebu. Menghilangkan najis.
Guru Pak Nendi :Ya bagus jawaban mas agus, jadi begitu ya syarat-syarat tayamum, pak guru tidak usah mengulangi lagi ya nak. Sekarang pak guru akan menjelaskan lagi tentang rukun dan sunat-sunat tayamum. Begini nak rukun tayamum itu ada 4 yaitu : Niat. Mengusap muka dengan tanah. Mengusap kedua tangan dengan siku dengan tanah. Menertibkan rukun-rukun tersebut. Jelaskan anak-anak?
Siswa Reni & Agus : Yaaaaa pak (menjawab dengan serempak)
a.

Sabtu, 02 Januari 2010

Pengembangan Media PAI

TAYAMUM
. A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
. 1. Standar Kompetensi
Menjelaskan Tentang Tayamum dan Mempraktekannya.
. 2. Kompetensi Dasar
Memahami tentang tayamum.
. 3. Indikator
-Menyebutkan pengertian tayamum.
-Menyebutkan syarat-syarat tayamum.
-Menyebutkan rukun-rukun tayamum.
-Menyebutkan sunnah tayamum.
-Menyebutkan hal-hal yang membatalkan tayamum.
. B. Materi Pokok
. 1. Pengertian Tayamum.
. 2. Syarat-Syarat Tayamum.
. 3. Rukun-Rukun Tayamum.
. 4. Sunnat Tayamum.
. 5. Hal-Hal yang Membatalkan Tayamum.
. C. Uaraian Materi
Adik-adik, pada pertemuan kali ini, kita akan membicarakan masalah yang sangat penting, terkait dengan masalah bersuci. Tahukah adik-adik apa yang akan kita bicarakan? Jelasnya adik-adik tahu. Kita akan membicarakan masalah tayamum.
Pada bab ini, kita akan mempelajari beberapa poin yang berhubungan dengan tayamum, yaitu:
. 1. Pengertian Tayamum
Sebelum kita lebih jauh membicarakan masalah tayamum, menurut adik-adik, apakah tayamum itu? Tayamum adalah mengusapkan tanah ke muka dan kedua tangan sampai siku dengan beberapa syarat. Tayamum dimagsudkan untuk menggantikan wudu atau mandi besar, sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang yang tedak dapat memakai air, karena beberapa halangan. Tahukah adik-adik halangan-halangan itu? Halangan-halangan tersebut adalah:
. a) Udzur karena sakit. Kalau ia memakai air, bertambah sakitnya atau lambat sembuhnya. Menurut keterangan dokter yang telah berpengalaman tentang penyakit serupa.
. b) Karena dalam perjalanan.
. c) Karena tidak ada air.
Firman Allah Swt:

Artinya: "Dan apabila kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air besar, atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlahdengan tanah yang baik, sapulah mukamu dan kedua tanganmu dengan tanah". (Al-Maidah:6).

. 2. Syarat-Syarat Tayamum
Setelah adik-adik memahami pengertian tayamum, selanjutnya kita harus mengetahui syarat-syarat tayamum. Syarat-Syarat tayamum adalah:
. a) Sudah masuk waktu shalat. Tayamum disyaiatkan, untuk orang yang terpaksa. Sebelum masuk waktu shalat, ia belum terpaksa, sebab shalat belum wajib atasnya ketika itu.
. b) Sudah diusahakan mencari air, tetapi tidak dapat, sedangkan waktu sudah masuk.
. c) Dengan tanah yang suci dan berdebu.
. d) Menghilangkan najis. Berarti sebelum melakukan tayamum hendaklah kita bersih dari najis, itu menurut pendapat sebagian Ulama, tetapi menurut pendapat yang lain tidak.
. 3. Rukun Tayamum
Pada poin selanjutnya ini, kita akan mempelajari tentang rukun-rukun tayamum. Rukun-rukun tayamum adalah sebagai berikut:
. a) Niat.
. b) Mengusap muka dengan tanah.
. c) Mengusap kedua tangan dengan siku dengan tanah.
. d) Menertibkan rukun-rukun tersebut.
. 4. Sunnat Tayamum
Seperti adik-adik ketahui, sunnat sangat dianjurkan bagi umat islam. Karena akan pentingnya itu, kita juga harus mengetahui sunnat-sunnat tayamum. Dibawah ini kita akan membahas sunnat-sunnat tayamum:
. a) Membaca bismilah sebelum melakukan tayamum.
. b) Menghembus tanah dari dua telapak tangan supaya tanah yang di atas telapak tangan itu menjadi tipis.
. c) Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum.
. 5. Hal-Hal yang membatalkan tayamum
Perlu adik –adik ketahui ,ada satu pembahasan lagi yang tidak kalah penting dengan poin-poin sebelumnya. Poin tersebut menyangkut hal-hal yang membatalkan tayamum. Ada dua hal yang membatalkan tayamum ,yaitu:
. a) Tiap-tiap hal yang membatalkan wudlu.
. b) Ada air ,mendapatkan air sebelum shalat, batalllah tayamum bagi orang yang tayamum karena ketiadaan air, bukan karena sakit.

D. Latihan
Untuk memperdalam adik-adik mengenai materi tersebut, kerjakanlah latihan berikut ! Agar adik-adik lebih mudah dalam mengerjakan latihan tersebut, bacalah rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini !
Petunjuk Jawaban Latihan
Untuk mengerjakan tugas ini Adik-adik harus memahami tentang pengertian tayamum, syarat tayamum, sunnat tayamum, rukun, tatacara tayamum. Kemudian jawablah pertanyaan berikut
1. Apakah yang dimaksud dengan tayamum ?
2. Sebutkan syarat-syarat tayamum dalam uraian materi diatas ?
3. Tayamum dilakukan karena tidak ada air,dan sudah memasuki waktu shalat dari penjelasan tersebut merupakan bagian dari ?
4. Dalam tayamum juga ada rukun-rukunnya cobalah adik-adik sebutkan?
5. Apakah adik-adik pernah melakukan tayamum. Apabila pernah, cobalah adik-adik terangkan bagaimana tayamum yang adik-adik lakukan !

E. Rangkuman
1. Untuk memahami bab tayamum adik-adik harus mengetahui tentang pengertian tayamum, sunat tayamum, syarat tayamum, rukun tayamum dan tatacara tayamum.
2. Tayamum adalah mengusapkan tanah ke muka dan kedua tangan sampai siku dengan beberapa syarat. Tayamum dimagsudkan untuk menggantikan wudu atau mandi besar, sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang yang tedak dapat memakai air, karena beberapa halangan.
3. Halangan-halangan yang memyebabkan tayamum yaitu udzur karena sakit,dalam perjalanan, tidak ada air.
4. Firman Allah yang menjelaskan tentang tayamum terdapat didalam surat Al-Maidah ayat 6 yang artinya "Dan apabila kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air besar, atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlahdengan tanah yang baik, sapulah mukamu dan kedua tanganmu dengan tanah".
5. Syarat syarat tayamum yaitu sudah masuk waktu shalat, sudah diusahakan mencari air tetapi tidak dapat, dengan tanah yang suci dan berdebu, menghilangkan najis.
6. Rukun Tayamum yaitu niat, mengusap muka dengan tanah, mengusap kedua tangan dengan siku dengan tanah, menertibkan rukun-rukun tersebut.
7. Sunat-sunat tayamum yaitu membaca bismillah sebelum melakukan tayamum, menghembus tanah dari dua telapak tangan supaya tanah yang diatas telapak tangan itu menjadi tipis, membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum.
8. Hal-hal yang membatalkan tayamum yaitu tiap-tiap hal yang membatalkan wudlu, ada air mendapatkan air sebelum shalat.

F. Tes Formatif
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !
1) Mengusapkan tanah ke muka dan kedua tangan sampai siku dengan beberapa syarat disebut….
A. Mandi
B. Wudhu
C. Tayamum
D. Membersihkan tangan
2) Tayamum dilakukan karena ada beberapa penyebab. Penyebab terjadinya tayamum karena…. (kecuali)
A. Udzur karena sakit
B. Dalam perjalanan
C. Tidak ada air
D. Males kena air
3) Wahyu Allah yang menjelaskan tentang tayamum,yang artinya "Dan apabila kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air besar, atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlahdengan tanah yang baik, sapulah mukamu dan kedua tanganmu dengan tanah". Terdapat dalam surat….
A. Al- Baqarah : 23
B. Al- Maidah : 6
C. Al- Maidah : 4
D. Muhammad : 8
4) Ketika akan tayamum boleh dilakukan jika sudah masuk waktu shalat, sudah diusahakan mencari air tetapi tidak menemukan, menggunakan tanah yang suci dan berdebu, tujuannya adalah untuk menghilangkan najis. Dari uraian diatas merupakan salah satu dari….
A. Syarat-syarat tayamum
B. Pengertian tayamum
C. Rukun-rukun tayamum
D. Sunat-sunat tayamum
5) Salah satu dari rukun tayamum di bawah ini yang paling tepat adalah….
A. Sudah masuk waktu shalat. Tayamum disyaiatkan, untuk orang yang terpaksa. Sebelum masuk waktu shalat, ia belum terpaksa, sebab shalat belum wajib atasnya ketika itu
B. Sudah diusahakan mencari air, tetapi tidak dapat, sedangkan waktu sudah masuk.
C. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum.
D. Niat



PETUNJUK PENILAIAN
Cocokanlah jawaban adik-adik dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagia belakang modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban adik-adik yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan adik-adik dalam materi Kegiatan Belajar 1.
Rumus :
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban yang benar X 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang di capai:
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, adik-adik dapat meneruskan dengan kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan adik-adik kurang dari 80%, adik-adik harus mempelajari kembali Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum adik-adik kuasai.

KUNCI JAWABAN
1. C
2. D
3. B
4. A
5. D






MODUL TAYAMUM
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media PAI
Dosen pengampu:
Sukiman. M.Ag




Oleh :
Yuhan Bantar Cipta Ningsih
Reni Fatima Agraeni
Nendi Bachtiar
Agus Firmansyah

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2OO9